Surabaya – Bukan perkara mudah untuk mendapatkan gelar mulia sebagai seorang doktor yang notabene wajib menempuh pendidikan S3 selama bertahun-tahun. Senin (24/2) lalu Kepala Program Studi Teknik Komputer, Helmy Widyantara, telah menyelesaikan sidang terbuka dengan disertasi berjudul Sistem Pencarian Sumber Gas Menggunakan Kombinasi Sensor Gas dan Hot Wire Anemo Meter yang Diimplemementasikan pada Mobile Robot.
Pak Helmy mengangkat judul ini setelah mengamati kasus kecelakaan yang kerap kali terjadi di gudang penyimpanan bahan kimia, pipa distribusi gas hingga pada teror gas beracun. Kecelakaan tersebut dirasa cukup krusial dan berbahaya mengingat pendeteksian keberadaan gas secara manual sulit dilakukan dan dapat berisiko terhadap keselamatan jiwa petugas.
“Permasalahannya beberapa jenis gas ada yang tidak memiliki warna dan bau,” ujar lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut.
Berangkat dari hal itu lah pak Helmy menyiptakan solusi brilian dengan membuat mobile robot untuk menemukan lokasi kebocoran gas secara efektif. Cara mengoperasikanalat ini perlu menggunakan metode kombinasi stereo sensor gas dan arah mata angin omnidirectional untuk mengurangi adanya turbulensi mekanis.
Ternyata perpaduan sensor arah angin dan sensor gas dapat mempersingkat jarak tempuh pencarian sebesar 2,4% dan mempersingkat waktu tempuh sebesar 45,9% dibandingkan hanya mengandalkan pencarian sensor gas saja.
Meski demikian pak Helmy merasa penelitian ini dapat perlu tetap dilanjutkan agar lebih baik daripada sebelumnya. Harapannya ini dapat dihibahkan ke Kementrian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemeristek/BRIN).
Kalian tertarik dengan robotika dan bisa berkontribusi seperti yang pak Helmy lakukan? Tunggu apalagi, ayo bergabung bersama Institut Teknologi Telkom Surabaya untuk bisa memeperoleh pengalaman belajar unik dan menarik. Info mengenai pendaftaran dapat diakses di smb.ittelkom-sby.ac.id.
Soution for The Nation! (ADM)