Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) menyelenggarakan konferensi Pers pada Jum’at 20 Maret 2020, terkait perkembangan Sterilization Chamber yang buat secara spontan untuk memenuhi perintah dari Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dalam konferensi press yang dilakukan di Lobi Kampus ITTS sejak jam 9:00 WIB Bapak Tri Arif selaku Rektor ITTS Mendemokan sistem kerja dari dua alat yakni Chamber Sterilization.
Alat tersebut terdiri dari dua bagian dan memiliki sistem kerja merubah bahan cair menjadi uap dengan menggunakan batuan humidifier. “jadi alat ini terdiri dari dua bagian chamber dan humidifieryang mengubah air menjadi asap,” ujar pak Arif sambil mendemonstrasikan penggunaan Chamber yang dibuatnya.
Selain dibuat model Chamber alat sterilizer ini juga dibuat dengan model Tunnel sehingga dapat memberikan efisiensi dalam penggunaannya “ini bentuknya chamber jdi bisa dilihat ini perlu waktu, kalau antriannya panjang, waktunya ya, sehingga kita kepikiran kemarin setelah dari Ibu memberimasukan dan sebaginya tadi malem kita coba merealisasikan Tunnel seperti trowongan, itu sedang di buat disana lagi dikerjakan, jadi orang tinggal masuk, kemudian keluar,” jelas beliau.
Dalam mengkreasikan Alat Sterilizer ini, Rektor ITTS mengatakan masih diperlukan beberpa pengujian dan membutuhkan kerjasama berbagai keilmuan dan tenaga kesehatan untuk dapat menyempurnakan Alat Sterilization tersebut. “Penggujian perlu waktu, ini digunakan dulu kita gunakan dulu, kita gerakan semua bukan hanya dari sini tapi semua di Indonesia karena ini sangat simple, kemudian kita gunakan desinfektan yang save, karena kalo disinfektan bisa jadi ada yang tidak tahan, mata iritasi dan sebagainya, jadi ini yang perlu diperhatikan, sekali lagi kita ngak bisa sendiri, perlu ngerangkul semuanya dan barang-barang dan masif, itu kata kuncinya,” tambah beliau
Pak Arif juga menjelaskan ke awak media bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan Tropical Infectious Center Diseasesyang bersedia memberikan mikroba virus untuk keperluan pengujian sterilization Chamber tersebut. Dalam persiapan agenda tersebut pihak ITTS sudah menyiapkan robot yang dapat difungsikan dalam upaya pengujian.
“Untuk pengujian tadi malam kita sudah kontak Tropical Infectious Center Diseases, Pak Tri ini mau disediakan virus apa, tapi saya memikirkan yang menentukan virusnya ayo bareng-bareng, bukan saya, langsung temen-temen yang ngurusi langsung dengan pasien, tetapi saya memikirkan teknis ketika baju kita yang diuji dikasih Virus pasti ngak ada yang mau pakek, ya kita bikinkan yang pasti pakek robotlah, temen-temen mahasiswa ini sudah menyiapkan robot, yang nanti akan kita gunakan, akan masuk untuk nguji,”ungkap beliau sambil mendemoka kerja robot penguji.
Pak Rektor pun menjelaskan alasan memilih robot sebagai alat media pengujian adalah berkaitan dengan efektifitas dan keamanan. “Ini virus, satu itu dan untuk pengujian kan kita ngak tau, berapa lama, hitungan detik, hitungan menit atau hitungan jam, kemudian desinfektennya sekeras apa, kemudian sevetynya bagaimana, supaya ditemukan satu titi yangefektif desinfektannya apa, berpa lama, kemudian konsentrasi nya bagaimana tekananya bagaimana sudut spuyernya bagaimana agar bisa merata,” Beliau menjelaskan.
Harapan Rektor ITTS ini setelah alat Sterilization versi Chamber dan versi Tunnel ini bisa cepat terealisasi oleh Ibu Tri Rismaharini dan bisa diproduksi untuk disebarluaskan di berbagai tempat yang membutuhkan alat ini.